3 Jenis-Jenis Teman Yang Harus Diketahui

Teman ada beberapa macam:

Teman atas dasar asas manfa’at.

Teman untuk bersenang-senang.

Teman yang utama.

Siapakah mereka?

1. Teman atas dasar asas manfa’at

Dialah yang berteman denganmu dikala ia dapat mengambil manfaat darimu berupa harta, kedudukan, dsb. Jika ia tidak lagi mengambil manfaat darimu, ia akan membelakangimu, seperti ia tidak pernah mengenalmu dan engkau tidak pernah mengenalnya, betapa banyaknya sobat ibarat ini.

وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْها رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْها إِذا هُمْ يَسْخَطُونَ

“Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu wacana (distribusi) zakat; jikalau mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jikalau mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah” (QS. At Taubah: 58).

2. Teman untuk bersenang-senang.

Dialah yang berteman denganmu alasannya yaitu ingin bersenang-senang denganmu dalam percakapan dan pergaulan, namun ia tidak bermanfaat bagimu dan tidak ingin memberimu faidah berteman dengannya. Berteman dengannya hanyalah menghabiskan waktu, hindarilah sobat ibarat ini.

3. Teman yang utama.

Dia membawamu kepada kebaikan dan melarangmu dari keburukan. Dia membuka pintu kebaikan dan menunjukkanmu padanya. Bila engkau tergelincir, maka ia menyelamatkanmu dengan cara yang tidak menjatuhkan kemuliaannya.

(Syaikh Bakr Abu Zaid dalam kitabnya “Hilyah thaalib al-‘ilm“, hal.23).

Umar bin Khaththab berkata:

ما أعطي بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح، فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

“Tiada setelah nikmat Islam yang lebih baik daripada nikmat seorang sobat yang shalih, jikalau kalian menemukan cinta itu pada temannya, maka hendaklah ia berpegang dekat dengannya”

Imam Asy Syafi’i berkata:

إذا كان لك صديق -يعينك على الطاعة- فشد يديك به؛ فإن اتخاذ الصديق صعب ومفارقته سهل

“Jika engkau mempunyai sobat yang membantumu kepada keta’atan, maka eratkanlah peganganmu padanya, alasannya yaitu menerima sobat itu sulit, sedangkan berpisah darinya sangat mudah”

***

Penulis: Ustadzah Arfah Ummu Faynan Lc.

Dari; muslimah

Tweet

Subscribe to receive free email updates: