Presiden Chechnya; Ramzan Kadyrov, mengumumkan bahwa ia segera mengundurkan diri dari jabatannya. Dia ingin berguru Islam dan mengurus keluarga serta kehidupan pribadinya.
Jabatan Presiden Kadyrov sejatinya akan berakhir pada bulan April mendatang. Namun, mendadak ia membuat pengumuman untuk mengundurkan diri.
”Waktu saya ialah masa lalu. Setiap insan memiliki batas. Saya percaya Kadyrov telah melewati puncaknya,” katanya dalam sebuah wawancara hari Sabtu, yang dilansir Russia Today, Minggu (28/2/2016).
Kadyrov telah menjadi Presiden Chechnya, sebuah wilayah republik di Rusia selatan dengan sejarah yang bergejolak dan penuh kekerasan, semenjak 2007.
Sebelum itu, ia pernah menjabat sebagai perdana menteri di Republik Chechnyaselama dua tahun serta menduduki jabatan penting lain yang berkaitan dengan keamanan.
Berbicara kepada stasiun televisi NTV, Kadyrov menolak untuk berspekulasi siapayang mampu menjadi Presiden Chechnya selanjutnya. Dia berujar, banyak kandidat kuatuntuk menggantikannya.
Setelah mengundurkan diri, ia mengklaim tidak akan mencari posisi di Pemerintah Federal Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin.
”Keluarga, kehidupan pribadi, studi Islam. Di situlah saya melihat diri saya. Jika ada kebutuhan bagi saya untuk mengambil sekop, senapan serbu atau ransel di tangan,saya mampu melaksanakan itu,” ujarnya yang yakin bahwa ia telah melaksanakan peran untuk rakyatnya.
Setelah wawancara itu, beberapa tokoh masyarakat Chechnya menyerukan agresi massa untuk memohon dengan Kadyrov semoga tetap berkuasa. Tetapi pada hari ini (28/2/2016) ia meminta massa untuk tidak melakukannya.
”Tentu saja, saya senang melihat sumbangan publik ini,” kata Kadyrov. “Ini pertanda sekali lagi bahwa seorang pria harus mendedikasikan hidupnya untuk pengikutnya,” tulis ia akun Instagram-nya.
Ancaman bagi Rusia?
Pengumuman mengejutkan Kadyrov itu datang hari setelah politisi oposisi liberal; Ilya Yashin; menerbitkan sebuah laporan, yang menuduh Kadyrov menjadi bahaya bagi keamanan nasional Rusia.
Dia menuduh pemimpin Chechnya itu sebagai pemimpin separatis yang memiliki tentara pribadi. Dia juga dituduh ingin menegakkan hukum Syariah di Chechnya dan mempertahankan gaya hidup mewah yang didanai oleh uang yang ia gelapkan.
Anehnya, laporan itu sudah diketahui Kadyrov sendiri satu jam sebelum dirilis. Ramzan Kadyrov menjadi tokoh besar lengan berkuasa di Chechnya. Dia semula hanya “tangan kanan”ayahnya Akhmad Kadyrov, yang merupakan seorang pemimpin agama dan politik terkemuka.
Klan Kadyrov merupakan salah satu klan yang berjanji setia kepada Moskow ketikakonfrontasi dengan Pemerintah Republik Ichkerian pecah. Pemerintah Ichkerian ituberusaha untuk menciptakan negara Islam radikal di Chechnya.
Akhmad Kadyrov, yang menjadi pemimpin Muslim terpilih di Chechnya, selama inimenentang pengenalan paham fundamentalis Islam.
Sehari setelah ayahnya dibunuh pada tahun 2004, ia diangkat wakil perdana menteri Republik Chechnya. Karena usianya kala itu masih sangat muda, ia secara hukum dilarang menjadi presiden Chechnya dan harus menunggu dua tahun lagi. Tapi, ia memperoleh iktikad penuh dari rakyat Chechnya dan dipercaya menjadi pemimpin di wilayah itu.
By: international.sindonews.com/Muhaimin, Minggu, 28 Februari 2016

0 Response to "Ingin Belajar Islam, Presiden Chechnya Hendak Mengundurkan Diri"
Posting Komentar