Setelah sahabat membaca doa dhuha menyerupai biasanya, ada amalan dzikir setelah sholat dhuha sesuai sunnah yang bisa sahabat baca jikalau memang sahabat punya waktu luang. Dzikir ini bisa sahabat baca dan dijadikan wirid setelah sholat dhuha sebagai komplemen dari doa yang telah umum dan biasa dibaca.
Doa dan dzikir ini Saya peroleh keterangannya dari Kitab I'aanatuth Thaalibiin Juz I, halaman 255 karya Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha ad-Dimyathi. Beliau menukilnya dari Kitab Masalikul Qariib.
Inilah lanjutan doa dan dzikir setelah sholat dhuha :
Maksud 'denganMu saya menghadapi' artinya dengan daya dan kekuatanMu saya melawan musuhku dan menolak siapa yang ingin menzhalimiku. Maksud dari 'DenganMu saya berusaha' ialah dengan daya dan kekuatanMu saya menghadapi segala urusanku. Setelah itu bacalah dzikir di bawah ini kalau bisa sebanyak 100 kali, tapi kalau tidak bisa, cukup 40 kali saja.
Bacaan versi lainnya selain di atas yang bisa Anda pilih ialah :
Untuk bacaan versi ke dua, hanya menggantikan kata 'Rahiim' dengan kata 'Ghafuur'. Keterangannya bisa Anda lihat dalam Kitab Irsyaadul 'Ibaad hal 21 karya Syaikh Zainuddin Al Malibari. Bacalah bacaan di atas sebanyak 100 kali. Kaprikornus sahabat tidak perlu baca keduanya, tapi pilih salah satunya saja.
Setelah itu, baca doa di bawah ini :
Doa di atas bisa Anda lihat teks aslinya dalam Kitab Bughyatul Mustarsyidiin hal 61, karya Sayyid 'Abdurrahmaan bin Muhammad bin Husain bin 'Umar, yang dia ambil dari Syarah Bidaayah.
Mungkin sahabat ada yang bertanya, kenapa dzikirnya berafiliasi dengan pengampunan, padahal untuk bacaan doa dhuhanya kan berafiliasi dengan kerizqian.
Maksudnya adalah, supaya doa kita bisa diijabah naik ke 'arasnya Allah, maka salah satu caranya ialah yang berdoa harus menyucikan dulu, membersihkan dahulu dari dosa yang terdapat di dalam dirinya. Salah satu caranya ialah dengan bertaubat dan banyak membaca istighfar. Salah satu jenis bacaan istighfarnya ialah bacaan di atas.
Kita tahu bahwa Nabi Muhammad pun yang dipelihara berbuat dosa, selalu membaca istighfar sebanyak 70 kali sehari. Maka alangkah tepatnya jikalau kita yang tak luput dari dosa, membaca istighfar lebih dari 70 kali untuk mengikis bertahap kejelekan yang ada dalam diri kita.
Harapannya adalah, setelah diri kita higienis dari dosa, maka apa yang kita minta bisa pribadi dikasih oleh Allah. Coba kita bandingkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita akan meminta sesuatu lewat anjuran dari pimpinan perusahaan atau lembaga, maka tentunya kita harus berpakaian higienis dan sopan. Apakah sudah cukup ? Belum. Kalau ingin cepat dikabulkan anjuran kita, maka harus ada memo dari seorang yang kenal dengan pejabat tersebut.
Begitu juga dengan doa kepada Allah, kalau kita sudah beristighfar dari dosa, apakah Yang Mahakuasa pribadi mengkabulkan doanya ? Bisa ia bisa tidak. Namun jikalau ingin cepat, maka kita harus direkomendasikan oelh seseorang yang bersahabat dengan Allah. Siapa itu ? Rasulullah. Lalu bagaimana supaya dikenal Rasulullah ? Caranya harus banyak bershalawat dan inilah cara paten bagi muslim zaman kini supaya doanya diqabulkan oleh Allah, selalu menyertakan shalawat diantara doanya, disamping juga mengamalkan sunnah-sunnahnya.
Kaprikornus setelah Anda membaca dzikir tadi, luangkan juga waktu untuk membaca shalawat sebanyak-banyaknya secara konsisten. Bacaan shalawatnya tidak ada batasan harus yang mana, silahkan pilih yang hafal saja, mau yang pendek atau yang panjang, terserah Anda. Wallahu 'alam.
Doa dan dzikir ini Saya peroleh keterangannya dari Kitab I'aanatuth Thaalibiin Juz I, halaman 255 karya Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha ad-Dimyathi. Beliau menukilnya dari Kitab Masalikul Qariib.
Inilah lanjutan doa dan dzikir setelah sholat dhuha :
للّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ
Allaahumma bika ushaawilu wa bika uhaawilu wa bika uqaathilu.
"Ya Allah denganMu saya menghadapi dan denganMu saya berusaha dan denganMu saya berperang."
Maksud 'denganMu saya menghadapi' artinya dengan daya dan kekuatanMu saya melawan musuhku dan menolak siapa yang ingin menzhalimiku. Maksud dari 'DenganMu saya berusaha' ialah dengan daya dan kekuatanMu saya menghadapi segala urusanku. Setelah itu bacalah dzikir di bawah ini kalau bisa sebanyak 100 kali, tapi kalau tidak bisa, cukup 40 kali saja.
رَب اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
"Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya innaka antat tawwaabur rahiim"
"Ya Tuhanku, ampunilah dan sayangilah saya dan terimalah taubatku, bergotong-royong Engkau Maha peserta Taubat dan Maha Penyayang.
Bacaan versi lainnya selain di atas yang bisa Anda pilih ialah :
رَب اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُوْرُ
"Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya innaka antat tawwaabul ghafuur"
"Ya Tuhanku, ampunilah dan sayangilah saya dan terimalah taubatku, bergotong-royong Engkau Maha peserta Taubat dan Maha Pengampun.
Untuk bacaan versi ke dua, hanya menggantikan kata 'Rahiim' dengan kata 'Ghafuur'. Keterangannya bisa Anda lihat dalam Kitab Irsyaadul 'Ibaad hal 21 karya Syaikh Zainuddin Al Malibari. Bacalah bacaan di atas sebanyak 100 kali. Kaprikornus sahabat tidak perlu baca keduanya, tapi pilih salah satunya saja.
Setelah itu, baca doa di bawah ini :
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَصْبَحْتُ عَبْدُكَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ اَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَلَمْ اَكُ شَيْئًا اَسْتَغْفِرُكَ ِلذَنْبِيْ فَاِنَّهٌ قَدْ اَرْهَقَتْنِيْ ذُنُوْبِيْ وَاَحَاطَتْ بِيْ اِلاَّ اَنْ تَغْفِرَهَالِيْ فَاغْفِرْهَا يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
"Allaahumma lakal hamdu ashbahtu 'abduka 'alaa 'ahdika wa wa'dika, anta khalaqtanii, wa lam saya syay-an, astaghfiruka lidzanbii, fa innahuu arhaqatnii dzunuubii wa ahaathat bii illaa antaghfirahaa lii, faghfirhaa yaa arhamar raahimiin."
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, pagi hari ini saya ialah hamba-Mu yang akan setia pada perjanjian pada-Mu, Engkau yang menciptakanku dan saya bukanlah apa-apa. Aku meminta ampunan-Mu atas dosaku, alasannya bergotong-royong dosaku telah membebaniku dan akan mengepungku kecuali dengan mengampuninya Engkau pada dosaku, maka ampunilah dosaku Wahai Yang Maha Mengasihi orang-orang yang mengasihi."
Doa di atas bisa Anda lihat teks aslinya dalam Kitab Bughyatul Mustarsyidiin hal 61, karya Sayyid 'Abdurrahmaan bin Muhammad bin Husain bin 'Umar, yang dia ambil dari Syarah Bidaayah.
Mungkin sahabat ada yang bertanya, kenapa dzikirnya berafiliasi dengan pengampunan, padahal untuk bacaan doa dhuhanya kan berafiliasi dengan kerizqian.
Maksudnya adalah, supaya doa kita bisa diijabah naik ke 'arasnya Allah, maka salah satu caranya ialah yang berdoa harus menyucikan dulu, membersihkan dahulu dari dosa yang terdapat di dalam dirinya. Salah satu caranya ialah dengan bertaubat dan banyak membaca istighfar. Salah satu jenis bacaan istighfarnya ialah bacaan di atas.
Kita tahu bahwa Nabi Muhammad pun yang dipelihara berbuat dosa, selalu membaca istighfar sebanyak 70 kali sehari. Maka alangkah tepatnya jikalau kita yang tak luput dari dosa, membaca istighfar lebih dari 70 kali untuk mengikis bertahap kejelekan yang ada dalam diri kita.
Harapannya adalah, setelah diri kita higienis dari dosa, maka apa yang kita minta bisa pribadi dikasih oleh Allah. Coba kita bandingkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita akan meminta sesuatu lewat anjuran dari pimpinan perusahaan atau lembaga, maka tentunya kita harus berpakaian higienis dan sopan. Apakah sudah cukup ? Belum. Kalau ingin cepat dikabulkan anjuran kita, maka harus ada memo dari seorang yang kenal dengan pejabat tersebut.
Begitu juga dengan doa kepada Allah, kalau kita sudah beristighfar dari dosa, apakah Yang Mahakuasa pribadi mengkabulkan doanya ? Bisa ia bisa tidak. Namun jikalau ingin cepat, maka kita harus direkomendasikan oelh seseorang yang bersahabat dengan Allah. Siapa itu ? Rasulullah. Lalu bagaimana supaya dikenal Rasulullah ? Caranya harus banyak bershalawat dan inilah cara paten bagi muslim zaman kini supaya doanya diqabulkan oleh Allah, selalu menyertakan shalawat diantara doanya, disamping juga mengamalkan sunnah-sunnahnya.
Kaprikornus setelah Anda membaca dzikir tadi, luangkan juga waktu untuk membaca shalawat sebanyak-banyaknya secara konsisten. Bacaan shalawatnya tidak ada batasan harus yang mana, silahkan pilih yang hafal saja, mau yang pendek atau yang panjang, terserah Anda. Wallahu 'alam.
0 Response to "Amalan Dzikir Setelah Sholat Dhuha"
Posting Komentar