Bahaya Godaan Wanita lebih berat dahsyat daripada godaan setan
Ada 3 godaan terbesar bagi kaum lelaki ( laki-laki ) yaitu Harta, Tahta, dan Wanita. Unsur yang Ketiga perempuan yakni disebut-sebut sebagai godaan terbesar terberat bagi laki-laki lantaran perempuan / perempuan bisa menjadi penyebab terhadap kehancuran maupun kebangkitan dari seorang laki-laki.
Tuhan SWT membuat insan dengan mempunyai hawa nafsu. Dan nafsu yang paling berat yakni nafsu terhadap perempuan / perempuan. Tuhan subhanahu wata'ala berfirman:
{زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآب} [آل عمران: 14]
"Dijadikan indah pada (pandangan) insan kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah daerah kembali yang baik (surga)". [Ali 'Imran:14]
Wanita disebutkan pada urutan pertama dari syahwat lainnya menunjukkan cobaannya yang lebih berat dan sebagai pemicu dari syahwat-syahwat lainnya.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ } [التغابن: 14]
"Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara Isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kau terhadap mereka dan jikalau kau memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [At-Tagaabun:14]
Maksudnya: adakala isteri atau anak sanggup menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Waspadalah dengan dunia, begitu pula dengan godaan wanita. Karena cobaan yang menimpa Bani Israil pertama kalinya yakni lantaran alasannya yakni godaan wanita,” (HR. Muslim, no. 2742).
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita,” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)
Tuhan ta’ala berfirman wacana godaan wanita,
إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ...
“Sesungguhnya godaan kalian wahai para perempuan begitu besar.” [Yusuf: 28]
Tuhan ta’ala berfirman wacana godaan setan,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Sesungguhnya godaan setan itu lemah.” [An-Nisa: 76]
Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi rahimahullah berkata,
هَذِهِ الْآيَةُ الْكَرِيمَةُ إِذَا ضُمَّتْ لَهَا آيَةٌ أُخْرَى حَصَلَ بِذَلِكَ بَيَانُ أَنَّ كَيْدَ النِّسَاءِ أَعْظَمُ مِنْ كَيْدِ الشَّيْطَانِ
“Ayat yang mulia ini (An-Nisa: 76), apabila dipadukan dengan ayat yang lain (Yusuf: 28), maka karenanya yakni klarifikasi bahwa Godaan Wanita lebih dahsyat dibanding godaan setan .”
[Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an, 2/217]
Asy-Syaikh AbdurRahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata,
والكيد: سلوك الطرق الخفية في ضرر العدو، فالشيطان وإن بلغ مَكْرُهُ مهما بلغ فإنه في غاية الضعف
“Godaan yang dimaksud yakni menempuh cara-cara yang samar dalam membahayakan musuh. Maka setan, meskipun godaannya telah sedemikian rupa namun ia sangat lemah.”
[Taysirul Karimir Rahman, hal. 187]
Sungguh dahsyat godaan wanita, walaupun setan sudah mengerahkan segenap kemampuan yang ada pada dirinya untuk menyesatkan anak Adam, tetapi ternyata godaannya tidak bisa menyamai, apalagi lebih dari godaan wanita. Namun sayang, ternyata setan pun bisa memanfaatkan perempuan sebagai alat perangkap setan .
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا أَقْرَبُ مَا يَكُونُ إِلَى اللَّهِ وَهِيَ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا
“Wanita yakni aurat, dan apabila ia keluar dari rumahnya maka setan akan menghiasinya, dan sebenarnya seorang perempuan lebih bersahabat kepada Tuhan ta’ala saat ia berada di dalam RUMAHnya.” [HR. At-Tirmidzi & Ath-Thabarani, Ash-Shahihah 2688]
Kisah Nabi Yusuf 'alaihissalam dan godaan wanita
{وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (23) وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ } [يوسف: 23، 24]
Dan perempuan yang Yusuf tinggal di rumahnya menarik hati Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan ia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan Aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya perempuan itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan perempuan itu andaikata ia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, supaya kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih. [Yusuf: 23-24]
Ayat Ini tidaklah menunjukkan bahwa nabi Yusuf 'alaihissalam punya impian yang jelek terhadap perempuan itu, akan tetapi godaan itu demikian besarnya sehingga andaikata ia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Tuhan subhanahu wata'ala tentu ia jatuh ke dalam kemaksiatan.
{فَلَمَّا رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ} [يوسف: 28]
Maka tatkala suami perempuan itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu yakni diantara muslihat kamu, Sesungguhnya muslihat kau yakni besar." [Yusuf:28]
{قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [يوسف: 33]
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih Aku sukai daripada memenuhi seruan mereka kepadaku. dan jikalau tidak Engkau hindarkan dari padaku muslihat mereka, tentu Aku akan cenderung untuk (memenuhi impian mereka) dan tentulah Aku termasuk orang-orang yang bodoh." [Yusuf:33]
Dari Usamah bin Zaid radiyallahu 'anhuma, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
"Aku tidak meninggalkan fitnah (cobaan) sehabis saya meninggal lebih berbahaya bagi laki-laki dari cobaan wanita." [Sahih Bukhari]
Dari Abu Sa'id Al-Khudry radiyallahu 'anhu, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ
"Sesungguhnya dunia ini yakni kenikmatan yang menggiurkan, dan sebenarnya Tuhan mengakibatkan kau khalifah (penghuni) di dalamnya, lalu meperhatikan bagaimana kalian menjalaninya. Maka hati-hatilah dengan dunia, dan hati-hatilah dengan wanita, lantaran sebenarnya cobaan pertama yang menimpa kaum Bani Israil yakni cobaan wanita." [Sahih Muslim] Dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu,
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
المرأة عورة، فإذا خرجت استشرفها الشيطان
"Perempuan yakni aurat, jikalau ia keluar rumah maka syaitan akan mengagungkannya." [Sunan Tirmidzi: Sahih] Jabir bin Abdullah radiyallahu 'anhuma berkata: Suatu hari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam melihat seorang wanita, lalu Rasulullah mendatangi istrinya Zainab yang sedang masak, dan melampiaskan hajatnya.
Setelah itu Rasulullah menemui sahabatnya dan bertkata
: إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
"Sesungguhnya perempuan itu menghadap dari depan dalam bentuk setan dan membelakang dalam bentuk setan, maka jikalau seseorang dari kalian melihat perempuan maka hendaklah ia mendatangi istrinya, lantaran hal itu akan manghilangkan apa yang ada dalam dirinya (dari hawa nafsu)." [Sahih Muslim]
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَلَوْلاَ حَوَّاءُ لَمْ تَخُنْ أُنْثَى زَوْجَهَا
"Seandainya bukan Hawwa' (Istri Nabi Adam yang memulai), maka seorang perempuan tidak akan menghianati suaminya." [Sahih Bukhari dan Muslim] Hawwa' dianggap menghianati Nabi Adam lantaran tidak mencegahnya memakan buah terlarang.
Hadits ini menunjukkan bahwa khianat kepada suami (besar ataupun kecil) yakni adab setiap wanita, yang wajib bagi mereka untuk dikendalikan. Maka bagi para suami untuk lebih hati-hati dan bersabar menghadapi istrinya. Namun sebaliknya; jikalau perempuan itu solehah taat pada perintah Tuhan dan Rasul-Nya, maka ia akan menjadi suplemen dunia yang paling berharga.
Dari Abdullah bin 'Amr radiyallahu 'anhuma, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
"Dunia ini yakni perhiasan, dan sebaik-baik suplemen dunia yakni perempuan solehah." [Sahih Muslim]
Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ما استفاد المؤمن بعد تقوى الله خيرا له من زوجة صالحة . إن أمرها أطاعته . وإن نظر إليها سرته . وإن أقسم عليها أبرته . وإن غاب عنها نصحته في نفسها وماله
"Tidak ada yang bermanfaat bagi seorang mukmin sehabis takwa kepada Tuhan lebih baik dari istri solehah; jikalau ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, jikalau ia melihatnya akan membuatnya bahagia, jikalau ia bersumpa atas sesuatu maka ia menjalankannya, dan jikalau ia jauh darinya maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya." [Sunan Ibnu Majah: Hadits Hasan]
Demikian Bahaya Godaan Wanita lebih dahsyat ( berat ) daripada godaan setan , jadi berhati-hatilah atas peringatan Tuhan SWT dalam al Alquran dan hadist
Ada 3 godaan terbesar bagi kaum lelaki ( laki-laki ) yaitu Harta, Tahta, dan Wanita. Unsur yang Ketiga perempuan yakni disebut-sebut sebagai godaan terbesar terberat bagi laki-laki lantaran perempuan / perempuan bisa menjadi penyebab terhadap kehancuran maupun kebangkitan dari seorang laki-laki.
Tuhan SWT membuat insan dengan mempunyai hawa nafsu. Dan nafsu yang paling berat yakni nafsu terhadap perempuan / perempuan. Tuhan subhanahu wata'ala berfirman:
{زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآب} [آل عمران: 14]
"Dijadikan indah pada (pandangan) insan kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah daerah kembali yang baik (surga)". [Ali 'Imran:14]
Wanita disebutkan pada urutan pertama dari syahwat lainnya menunjukkan cobaannya yang lebih berat dan sebagai pemicu dari syahwat-syahwat lainnya.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ } [التغابن: 14]
"Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara Isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kau terhadap mereka dan jikalau kau memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [At-Tagaabun:14]
Maksudnya: adakala isteri atau anak sanggup menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Waspadalah dengan dunia, begitu pula dengan godaan wanita. Karena cobaan yang menimpa Bani Israil pertama kalinya yakni lantaran alasannya yakni godaan wanita,” (HR. Muslim, no. 2742).
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita,” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)
Tuhan ta’ala berfirman wacana godaan wanita,
إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ...
“Sesungguhnya godaan kalian wahai para perempuan begitu besar.” [Yusuf: 28]
Tuhan ta’ala berfirman wacana godaan setan,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Sesungguhnya godaan setan itu lemah.” [An-Nisa: 76]
Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi rahimahullah berkata,
هَذِهِ الْآيَةُ الْكَرِيمَةُ إِذَا ضُمَّتْ لَهَا آيَةٌ أُخْرَى حَصَلَ بِذَلِكَ بَيَانُ أَنَّ كَيْدَ النِّسَاءِ أَعْظَمُ مِنْ كَيْدِ الشَّيْطَانِ
“Ayat yang mulia ini (An-Nisa: 76), apabila dipadukan dengan ayat yang lain (Yusuf: 28), maka karenanya yakni klarifikasi bahwa Godaan Wanita lebih dahsyat dibanding godaan setan .”
[Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an, 2/217]
Asy-Syaikh AbdurRahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata,
والكيد: سلوك الطرق الخفية في ضرر العدو، فالشيطان وإن بلغ مَكْرُهُ مهما بلغ فإنه في غاية الضعف
“Godaan yang dimaksud yakni menempuh cara-cara yang samar dalam membahayakan musuh. Maka setan, meskipun godaannya telah sedemikian rupa namun ia sangat lemah.”
[Taysirul Karimir Rahman, hal. 187]
Sungguh dahsyat godaan wanita, walaupun setan sudah mengerahkan segenap kemampuan yang ada pada dirinya untuk menyesatkan anak Adam, tetapi ternyata godaannya tidak bisa menyamai, apalagi lebih dari godaan wanita. Namun sayang, ternyata setan pun bisa memanfaatkan perempuan sebagai alat perangkap setan .
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا أَقْرَبُ مَا يَكُونُ إِلَى اللَّهِ وَهِيَ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا
“Wanita yakni aurat, dan apabila ia keluar dari rumahnya maka setan akan menghiasinya, dan sebenarnya seorang perempuan lebih bersahabat kepada Tuhan ta’ala saat ia berada di dalam RUMAHnya.” [HR. At-Tirmidzi & Ath-Thabarani, Ash-Shahihah 2688]
Kisah Nabi Yusuf 'alaihissalam dan godaan wanita
{وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (23) وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ } [يوسف: 23، 24]
Dan perempuan yang Yusuf tinggal di rumahnya menarik hati Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan ia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan Aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya perempuan itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan perempuan itu andaikata ia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, supaya kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih. [Yusuf: 23-24]
Ayat Ini tidaklah menunjukkan bahwa nabi Yusuf 'alaihissalam punya impian yang jelek terhadap perempuan itu, akan tetapi godaan itu demikian besarnya sehingga andaikata ia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Tuhan subhanahu wata'ala tentu ia jatuh ke dalam kemaksiatan.
{فَلَمَّا رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ} [يوسف: 28]
Maka tatkala suami perempuan itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu yakni diantara muslihat kamu, Sesungguhnya muslihat kau yakni besar." [Yusuf:28]
{قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ} [يوسف: 33]
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih Aku sukai daripada memenuhi seruan mereka kepadaku. dan jikalau tidak Engkau hindarkan dari padaku muslihat mereka, tentu Aku akan cenderung untuk (memenuhi impian mereka) dan tentulah Aku termasuk orang-orang yang bodoh." [Yusuf:33]
Dari Usamah bin Zaid radiyallahu 'anhuma, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
"Aku tidak meninggalkan fitnah (cobaan) sehabis saya meninggal lebih berbahaya bagi laki-laki dari cobaan wanita." [Sahih Bukhari]
Dari Abu Sa'id Al-Khudry radiyallahu 'anhu, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ
"Sesungguhnya dunia ini yakni kenikmatan yang menggiurkan, dan sebenarnya Tuhan mengakibatkan kau khalifah (penghuni) di dalamnya, lalu meperhatikan bagaimana kalian menjalaninya. Maka hati-hatilah dengan dunia, dan hati-hatilah dengan wanita, lantaran sebenarnya cobaan pertama yang menimpa kaum Bani Israil yakni cobaan wanita." [Sahih Muslim] Dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu,
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
المرأة عورة، فإذا خرجت استشرفها الشيطان
"Perempuan yakni aurat, jikalau ia keluar rumah maka syaitan akan mengagungkannya." [Sunan Tirmidzi: Sahih] Jabir bin Abdullah radiyallahu 'anhuma berkata: Suatu hari Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam melihat seorang wanita, lalu Rasulullah mendatangi istrinya Zainab yang sedang masak, dan melampiaskan hajatnya.
Setelah itu Rasulullah menemui sahabatnya dan bertkata
: إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
"Sesungguhnya perempuan itu menghadap dari depan dalam bentuk setan dan membelakang dalam bentuk setan, maka jikalau seseorang dari kalian melihat perempuan maka hendaklah ia mendatangi istrinya, lantaran hal itu akan manghilangkan apa yang ada dalam dirinya (dari hawa nafsu)." [Sahih Muslim]
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَلَوْلاَ حَوَّاءُ لَمْ تَخُنْ أُنْثَى زَوْجَهَا
"Seandainya bukan Hawwa' (Istri Nabi Adam yang memulai), maka seorang perempuan tidak akan menghianati suaminya." [Sahih Bukhari dan Muslim] Hawwa' dianggap menghianati Nabi Adam lantaran tidak mencegahnya memakan buah terlarang.
Hadits ini menunjukkan bahwa khianat kepada suami (besar ataupun kecil) yakni adab setiap wanita, yang wajib bagi mereka untuk dikendalikan. Maka bagi para suami untuk lebih hati-hati dan bersabar menghadapi istrinya. Namun sebaliknya; jikalau perempuan itu solehah taat pada perintah Tuhan dan Rasul-Nya, maka ia akan menjadi suplemen dunia yang paling berharga.
Dari Abdullah bin 'Amr radiyallahu 'anhuma, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
"Dunia ini yakni perhiasan, dan sebaik-baik suplemen dunia yakni perempuan solehah." [Sahih Muslim]
Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu, Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ما استفاد المؤمن بعد تقوى الله خيرا له من زوجة صالحة . إن أمرها أطاعته . وإن نظر إليها سرته . وإن أقسم عليها أبرته . وإن غاب عنها نصحته في نفسها وماله
"Tidak ada yang bermanfaat bagi seorang mukmin sehabis takwa kepada Tuhan lebih baik dari istri solehah; jikalau ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, jikalau ia melihatnya akan membuatnya bahagia, jikalau ia bersumpa atas sesuatu maka ia menjalankannya, dan jikalau ia jauh darinya maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya." [Sunan Ibnu Majah: Hadits Hasan]
Demikian Bahaya Godaan Wanita lebih dahsyat ( berat ) daripada godaan setan , jadi berhati-hatilah atas peringatan Tuhan SWT dalam al Alquran dan hadist
0 Response to "Bahaya Godaan Perempuan Lebih Berat Dahsyat Daripada Godaan Setan"
Posting Komentar