Seperti kita ketahui bahwa khutbah Jum'at ialah bab dari ritual sholat Jum'at yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Artinya, sholat Jum'at tidak akan sah apabila tidak didahului dengan khutbah Jum'at. Nah, sebelum Saya ngasih pola beberapa kalimat pembukaan khutbah Jumat dalam Bahasa Arab, terlebih dahulu kita harus tahu unsur-unsur apa saja yang harus ada dalam kalimat pembukaan khutbah Jum'at.
Dalam ilmu fiqih, khutbah Jum'at itu terbagi dua yaitu khutbah pertama dan khutbah ke dua. Unsur-unsur kalimat yang harus ada di dalam khutbah ada 5, dan inilah yang kita namakan rukun khutbah. Yang namanya rukun, sama halnya dengan rukun sholat, jikalau tidak ada salah satu saja yang tidak dikerjakan maka menciptakan sholatnya tidak jadi. Begitu juga dalam khutbah Jum'at, jikalau salah satu rukunnya tidak ada, maka khutbahnya pun dianggap tidak ada, kalau khutbahnya tidak ada, maka belum dianggap melaksanakan sholat Jum'at.
Agar khutbah yang kita dilakukan sang khotib dapat jadi, maka 5 unsur inilah yang wajib dipenuhi di dalam khutbah itu sendiri, disamping juga ada faktor eksternal yang juga mempengaruhi sah tidaknya sebuah khutbah yaitu syarat khutbah. Namun di dalam judul artikel ini kita batasi aja dulu membahas dilema rukun khutbah, adapun dilema syarat khutbah, nanti kita jelaskan di artikel yang lain.
Secara garis besar bahwa rukun khutbah itu ada 5 yaitu :
1. memuji Allah
2. membaca sholawat
3. wasiat kepada taqwa
4. membaca ayat Al Quran
5. doa kepada kaum muslimin
Namun secara terperinci, rukun khutbah dalam khutbah Jum'at itu ada 8, yaitu :
Pada khutbah pertama :
1. memuji Allah
2. membaca sholawat
3. wasiat kepada taqwa
4. membaca ayat Al Quran,
dan pada khutbah yang ke dua ialah :
1. memuji Allah
2. membaca sholawat
3. wasiat kepada taqwa
4. doa kepada kaum muslimin,
jadi semuanya jumlahnya ada 8 rukun.
Nah, kesemua unsur tersebut, harus dibaca dalam bahasa Arab yang merupakan salah satu syarat khutbah Jum'at. Jika tidak, maka khutbah Jum'atnya tidak sah. Maka tidak heran kalau setiap memulai khutbah Jum'at, baik pada khutbah awal maupun khutbah ke dua, khotib selalu membaca
beberapa kalimat yang berbahasa Arab.
Umumnya di Indonesia, praktek khutbah Jum'at diawali dengan :
Baiklah Saya akan jelaskan satu persatu dari rukun-rukun khutbah tersebut.
Memuji Allah
Memuji Tuhan dilakukan pada kedua khutbah. Adapun lafadz yang dipakai harus yang mengandung lafadz حمد dan الله . Sebagai pola ialah lafadz :
Maka tidak sah jikalau memakai kata-kata selain itu walaupun semakna contohnya :
Membaca sholawat
Dibaca pada khutbah pertama dan ke dua. Lafadz yang dipakai harus mengandung kata صلى tetapi tidak harus selalu memakai kata محمد dan boleh nama lain yang memang maknanya kepada Nabi. Contoh :
Wasiat pada ketaqwaan
Wasiat ini dibaca pada khutbah pertama dan kedua. Menurut Imam Ziyadi, yang dimaksud taqwa disini ialah dua unsur yaitu :
- mengikuti aturan Tuhan dan
- menjauhi larangannya.
Namun berdasarkan Ibnu Hajar, cukup ada salah satunya tidak harus kedua-duanya. Adapun berdasarkan Imam Ramli, maka dalam wasiat itu harus ada unsur memerintah pada keta'atan dan tidak cukup berwasiat hanya dengan memerintah berhati-hati pada dilema dunia. Untuk dilema lafadznya tidak ada aturan baku harus lafaz anu, yang penting maknanya sama dengan memerintak keraqwaan.
Contoh :
اطيعوا الله
(athii'ullaah)
Membaca ayat Al Quran
Membaca ayat Al Alquran dilakukan pada salah satu dari dua khutbah, boleh pada khutbah pertama dan juga boleh pada khutbah ke dua. Hanya dianjurkan membacanya pada khutbah pertama supaya muatan rukunnya sama dan berimbang antara khutbah pertama dan ke dua.
Yang dimaksud ayat disini ialah ayat Al Alquran yang dapat difahami walaupun hanya satu ayat baik yang isinya ancaman, komitmen Allah, aturan atau kisah-kisah. Dianjurkan untuk menentukan ayat yang panjang.
Doa buat kaum muslimin
Doa ini dibaca pada khutbah kedua saja dan tidak ada lafadz khusus, yang penting doa yang ditujukan kepada kaum muslimin dan muminin.
Akhir kata, Saya akan kasih pola pembukaan khutbah Jum'at dalam Bahasa Arab pada kutbah pertama.
Untuk pola pembukaan khutbah Jum'at pada khutbah ke dua :
Dalam ilmu fiqih, khutbah Jum'at itu terbagi dua yaitu khutbah pertama dan khutbah ke dua. Unsur-unsur kalimat yang harus ada di dalam khutbah ada 5, dan inilah yang kita namakan rukun khutbah. Yang namanya rukun, sama halnya dengan rukun sholat, jikalau tidak ada salah satu saja yang tidak dikerjakan maka menciptakan sholatnya tidak jadi. Begitu juga dalam khutbah Jum'at, jikalau salah satu rukunnya tidak ada, maka khutbahnya pun dianggap tidak ada, kalau khutbahnya tidak ada, maka belum dianggap melaksanakan sholat Jum'at.
Agar khutbah yang kita dilakukan sang khotib dapat jadi, maka 5 unsur inilah yang wajib dipenuhi di dalam khutbah itu sendiri, disamping juga ada faktor eksternal yang juga mempengaruhi sah tidaknya sebuah khutbah yaitu syarat khutbah. Namun di dalam judul artikel ini kita batasi aja dulu membahas dilema rukun khutbah, adapun dilema syarat khutbah, nanti kita jelaskan di artikel yang lain.
Secara garis besar bahwa rukun khutbah itu ada 5 yaitu :
1. memuji Allah
2. membaca sholawat
3. wasiat kepada taqwa
4. membaca ayat Al Quran
5. doa kepada kaum muslimin
Namun secara terperinci, rukun khutbah dalam khutbah Jum'at itu ada 8, yaitu :
Pada khutbah pertama :
1. memuji Allah
2. membaca sholawat
3. wasiat kepada taqwa
4. membaca ayat Al Quran,
dan pada khutbah yang ke dua ialah :
1. memuji Allah
2. membaca sholawat
3. wasiat kepada taqwa
4. doa kepada kaum muslimin,
jadi semuanya jumlahnya ada 8 rukun.
Nah, kesemua unsur tersebut, harus dibaca dalam bahasa Arab yang merupakan salah satu syarat khutbah Jum'at. Jika tidak, maka khutbah Jum'atnya tidak sah. Maka tidak heran kalau setiap memulai khutbah Jum'at, baik pada khutbah awal maupun khutbah ke dua, khotib selalu membaca
beberapa kalimat yang berbahasa Arab.
Umumnya di Indonesia, praktek khutbah Jum'at diawali dengan :
- setelah khatib berada di mimbar, khotib melaksanakan pembukaan khutbah pertama (membaca 4 rukun di atas) dalam bahasa Arab.
- selanjutnya memberi nasihat atau dakwah dalam bahasa Indonesia atau lokal
- dipisah dengan duduk antara dua khutbah
- membaca rukun khutbah kedua dalam bahasa Arab
Baiklah Saya akan jelaskan satu persatu dari rukun-rukun khutbah tersebut.
Memuji Allah
Memuji Tuhan dilakukan pada kedua khutbah. Adapun lafadz yang dipakai harus yang mengandung lafadz حمد dan الله . Sebagai pola ialah lafadz :
الحمدلله
(al hamdu lillaah)
احمدلله
(ahmadullaah)
اناحامدلله
(ana haamidullaah)
ولله الحمد
(wa lillaahil hamd)
Maka tidak sah jikalau memakai kata-kata selain itu walaupun semakna contohnya :
الشكر لله
(asysyukru lillaah)
الحمدللرحمن
(al hmadu lirrahmaan)
Membaca sholawat
Dibaca pada khutbah pertama dan ke dua. Lafadz yang dipakai harus mengandung kata صلى tetapi tidak harus selalu memakai kata محمد dan boleh nama lain yang memang maknanya kepada Nabi. Contoh :
الصلاة على محمد
(ashsholaatu 'alaa muhammad)
اصلي على احمد
(ushollii 'alaa ahmad)
نصلي على النبي
(nushallii 'alan nabii)
انامصل على الحاشر
(ana musholli 'alal haasyir)
Wasiat pada ketaqwaan
Wasiat ini dibaca pada khutbah pertama dan kedua. Menurut Imam Ziyadi, yang dimaksud taqwa disini ialah dua unsur yaitu :
- mengikuti aturan Tuhan dan
- menjauhi larangannya.
Namun berdasarkan Ibnu Hajar, cukup ada salah satunya tidak harus kedua-duanya. Adapun berdasarkan Imam Ramli, maka dalam wasiat itu harus ada unsur memerintah pada keta'atan dan tidak cukup berwasiat hanya dengan memerintah berhati-hati pada dilema dunia. Untuk dilema lafadznya tidak ada aturan baku harus lafaz anu, yang penting maknanya sama dengan memerintak keraqwaan.
Contoh :
اطيعوا الله
(athii'ullaah)
Membaca ayat Al Quran
Membaca ayat Al Alquran dilakukan pada salah satu dari dua khutbah, boleh pada khutbah pertama dan juga boleh pada khutbah ke dua. Hanya dianjurkan membacanya pada khutbah pertama supaya muatan rukunnya sama dan berimbang antara khutbah pertama dan ke dua.
Yang dimaksud ayat disini ialah ayat Al Alquran yang dapat difahami walaupun hanya satu ayat baik yang isinya ancaman, komitmen Allah, aturan atau kisah-kisah. Dianjurkan untuk menentukan ayat yang panjang.
Doa buat kaum muslimin
Doa ini dibaca pada khutbah kedua saja dan tidak ada lafadz khusus, yang penting doa yang ditujukan kepada kaum muslimin dan muminin.
Akhir kata, Saya akan kasih pola pembukaan khutbah Jum'at dalam Bahasa Arab pada kutbah pertama.
إنِ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا و أَنْنمْ مُسْلِمُونَ. فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى : وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى . أما بعد
Untuk pola pembukaan khutbah Jum'at pada khutbah ke dua :
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْْْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا. اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا لله رَب الْعَالَميْنَ
0 Response to "Pembukaan Khutbah Jumat dalam Bahasa Arab"
Posting Komentar