Hikmah Sejarah Peringatan Malam Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan
Peristiwa Sejarah Nuzulul Alquran sebagai anugerah yang luar biasa dari Tuhan SWT yang telah menurunkan Al Qur’an kepada seluruh umat insan melalui Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an
“Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam jangka waktu sekitar 23 tahun.” (HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro 9).
Ayat Pertama Al-Quran yang diturunkan Tuhan SWT
Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yaitu surat Al Alaq ayat 1-5
Saat Al Qur’an surat Al Alaq ayat 1-5 merupakan ayat Al Qur’an pertama kali diturunkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, dikala tiba-tiba Malaikat Jibril tiba memberikan wahyu tersebut.
Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya tragedi tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini tragedi tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 berdasarkan riwayat Abu Hurairah, dan lainnya yaitu pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) ,21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' ) [1]
Sebagian muslim, memperingati waktu Nuzulul Qur'an setiap tanggal 17 Ramadhan . Dan berdasarkan menurut musnad Imam Ahmad, turunnya Al-Qur'an pada tanggal 24 Ramadhan, namun masih ada perbedaan pendapat antara ulama. namun yang paling masyhur yaitu tanggal 17 Ramadhan.
Adapun ayat terakhir Al Qur’an yaitu surat Al-Maidah ayat 3 diturunkan pada waktu setelah ashar yaitu pada hari Jum'at di Padang Arafah pada demam isu haji terakhir .
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kau menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) yaitu kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah frustasi untuk (mengalahkan) agamamu, lantaran itu janganlah kau takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kau agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa lantaran kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, bergotong-royong Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Hikmah Nuzulul Quran
Mengharap datangnya pesan yang tersirat Nuzulul Alquran terutama dalam bulan suci Ramdhan ini menciptakan insan lebih berintropeksi diri menyerupai apakah sudah benar-benar mengimani Al Qur’an dengan segenap hati tanpa ada keraguan sedikitpun, sudah sejauh mana kemampuan diri dalam mempelajari lembaran ayat beserta makna dalam kitab Al Qur’an, berapa jumlah halaman mushaf Al Qur’an yang dibaca setiap hari, sudah berapa banyak amalan yang dilakukan sesuai dengan ayat yang dibaca dan sebagainya.
Disinilah, pesan yang tersirat Nuzul dari Alquran dalam bulan Ramadhan sebagai pedoman hidup manusia, dengan segala klarifikasi mengenai petunjuk dan pembeda diantara yang batil dan haq. Terdapat dalam Al Qur’an surat Al Baqarah (2 :185).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Alquran sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kau hadir (di negeri kawasan tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Tuhan menghendaki akomodasi bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kau mencukupkan bilangannya dan hendaklah kau mengagungkan Tuhan atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kau bersyukur.
Al Qur’an diturunkan dari Lauh al Mahfudz pada suatu waktu ke seluruh semesta jagat raya di malam Lailatul Qadar, kemudian diturunkan secara terus menerus selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. lamanya kepada Nabi Muhammad SAW ( riwayat HR Hakim dan Baihaqi).
Akhirnya Nuzul Qur’an diperingati sebagian umat muslim berdasar tanggal pertama kali Al Alquran diturunkan pada Nabi Muhammad SAW di gua Hira. Termasuk diantaranya umat Islam di Indonesia juga meyakini 17 Ramadhan sebagai Nuzulul Qur’an.
Mengetahui pesan yang tersirat Nuzulul Alquran yang telah diamalkan semenjak usang oleh kaum Muslimin diantaranya yaitu sebagai berikut :
Menguatkan hati Nabi dengan para sahabat
Perjuangan Nabi dalam menyiarkan wahyu agama Islam pada masa itu benar-benar menerima ujian berat menyerupai ejekan, cemoohan dan hinaan bahkan siksaan pula sehingga mau tidak mau para sobat dan Nabi harus mempunyai iktikad yang besar lengan berkuasa dan mental yang kukuh dalam melewati rintangan tersebut.
Sebuah tantangan dan pemberian Allah
Banyak orang musyrik sengaja menggagalkan syiar kaum muslimin dalam memperlihatkan wahyu dan dakwah Islam. Dengan merekayasa pertanyaan-pertanyaan yang aneh dengan tujuan menganggu syiar agama. Sehingga karenanya Tuhan tiba memberi pemberian sebagai tanggapan pribadi melalui wahyu yang turun.
Memberi akomodasi hafalan dan pemahaman perihal Al Quran
Kedatangan Al Qur’an yang turun secara berangsur-angsur lebih memudahkan para umay untuk menghafal dan mengerti makna yang terkandung dalam Al Qur’an. Apalagi waktu Al Qur’an turun dengan suatu tragedi tertentu makin memberi pemahaman yang baik terhadap sahabat-sahabat Nabi
Satu-satunya Kitab Al Qur’an yang menjadi panutan terbaik
Diakui bahwa Al Qur’an benar-benar berasal dari Tuhan yang Maha Kuasa penuh lagi Maha Rahim, sehingga waktu Al Qur’an turun berangsur-angsur dalam kurun waktu lebih dari 22 tahun ( 22 tahun 2 bulan 22 hari )., kemudian menjadi kitab hidayah yang penuh untaian kata dan makna indah dalam masing-masing ayatnya kian menguatkan Al Qur’an sebagai Kalam Ilahi terbaik, Zat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.
Mendasari pesan yang tersirat Nuzul Alquran diatas menjadi insan berlomba-lomba dalam mencari kebaikan. Seperti halnya kesepakatan yang tertulis dalam QS Al – A’raaf (7 :96) “Jika penduduk negeri-negeri beriman dan selalu taat, pastilah Kami akan memberi limpahan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka akan Kami siksa mereka akan perbuatannya.
Moment luar biasa dengan adanya pesan yang tersirat Nuzul dari Alquran mendorong perilaku umat lebih mengamalkan dengan baik. Kewajiban dan perilaku umat terhadap A Qur’an yaitu sebagai berikut :
Dapat mempelajari cara membacanya dengan baik dan benar
Adanya pahala yang berlipat jikalau mau mendalami membaca Al Quran
Mendengarkan dan memahami setiap arti ataupun makna yang tersirat
Lebih menghayati perihal isi Al Qur’an dalam lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sang Maha Pencipta
Demikian Hikmah Sejarah Peringatan Malam Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan biar Al Quran selalu menjadi tuntunan dan pedoman hidup kita
Peristiwa Sejarah Nuzulul Alquran sebagai anugerah yang luar biasa dari Tuhan SWT yang telah menurunkan Al Qur’an kepada seluruh umat insan melalui Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an
“Al Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam jangka waktu sekitar 23 tahun.” (HR. Thobari, An Nasai dalam Sunanul Kubro 9).
Ayat Pertama Al-Quran yang diturunkan Tuhan SWT
Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yaitu surat Al Alaq ayat 1-5
Saat Al Qur’an surat Al Alaq ayat 1-5 merupakan ayat Al Qur’an pertama kali diturunkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, dikala tiba-tiba Malaikat Jibril tiba memberikan wahyu tersebut.
Adapun mengenai waktu atau tanggal tepatnya tragedi tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama, sebagian menyakini tragedi tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18 (tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17 atau 27 berdasarkan riwayat Abu Hurairah, dan lainnya yaitu pada bulan Ramadhan pada tanggal 17 (Al-Bara' bin Azib) ,21 (Syekh Al-Mubarakfuriy) dan 24 (Aisyah, Jabir dan Watsilah bin Asqo' ) [1]
Sebagian muslim, memperingati waktu Nuzulul Qur'an setiap tanggal 17 Ramadhan . Dan berdasarkan menurut musnad Imam Ahmad, turunnya Al-Qur'an pada tanggal 24 Ramadhan, namun masih ada perbedaan pendapat antara ulama. namun yang paling masyhur yaitu tanggal 17 Ramadhan.
Adapun ayat terakhir Al Qur’an yaitu surat Al-Maidah ayat 3 diturunkan pada waktu setelah ashar yaitu pada hari Jum'at di Padang Arafah pada demam isu haji terakhir .
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kau menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) yaitu kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah frustasi untuk (mengalahkan) agamamu, lantaran itu janganlah kau takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kau agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa lantaran kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, bergotong-royong Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Hikmah Nuzulul Quran
Mengharap datangnya pesan yang tersirat Nuzulul Alquran terutama dalam bulan suci Ramdhan ini menciptakan insan lebih berintropeksi diri menyerupai apakah sudah benar-benar mengimani Al Qur’an dengan segenap hati tanpa ada keraguan sedikitpun, sudah sejauh mana kemampuan diri dalam mempelajari lembaran ayat beserta makna dalam kitab Al Qur’an, berapa jumlah halaman mushaf Al Qur’an yang dibaca setiap hari, sudah berapa banyak amalan yang dilakukan sesuai dengan ayat yang dibaca dan sebagainya.
Disinilah, pesan yang tersirat Nuzul dari Alquran dalam bulan Ramadhan sebagai pedoman hidup manusia, dengan segala klarifikasi mengenai petunjuk dan pembeda diantara yang batil dan haq. Terdapat dalam Al Qur’an surat Al Baqarah (2 :185).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Alquran sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kau hadir (di negeri kawasan tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Tuhan menghendaki akomodasi bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kau mencukupkan bilangannya dan hendaklah kau mengagungkan Tuhan atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kau bersyukur.
Al Qur’an diturunkan dari Lauh al Mahfudz pada suatu waktu ke seluruh semesta jagat raya di malam Lailatul Qadar, kemudian diturunkan secara terus menerus selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. lamanya kepada Nabi Muhammad SAW ( riwayat HR Hakim dan Baihaqi).
Akhirnya Nuzul Qur’an diperingati sebagian umat muslim berdasar tanggal pertama kali Al Alquran diturunkan pada Nabi Muhammad SAW di gua Hira. Termasuk diantaranya umat Islam di Indonesia juga meyakini 17 Ramadhan sebagai Nuzulul Qur’an.
Mengetahui pesan yang tersirat Nuzulul Alquran yang telah diamalkan semenjak usang oleh kaum Muslimin diantaranya yaitu sebagai berikut :
Menguatkan hati Nabi dengan para sahabat
Perjuangan Nabi dalam menyiarkan wahyu agama Islam pada masa itu benar-benar menerima ujian berat menyerupai ejekan, cemoohan dan hinaan bahkan siksaan pula sehingga mau tidak mau para sobat dan Nabi harus mempunyai iktikad yang besar lengan berkuasa dan mental yang kukuh dalam melewati rintangan tersebut.
Sebuah tantangan dan pemberian Allah
Banyak orang musyrik sengaja menggagalkan syiar kaum muslimin dalam memperlihatkan wahyu dan dakwah Islam. Dengan merekayasa pertanyaan-pertanyaan yang aneh dengan tujuan menganggu syiar agama. Sehingga karenanya Tuhan tiba memberi pemberian sebagai tanggapan pribadi melalui wahyu yang turun.
Memberi akomodasi hafalan dan pemahaman perihal Al Quran
Kedatangan Al Qur’an yang turun secara berangsur-angsur lebih memudahkan para umay untuk menghafal dan mengerti makna yang terkandung dalam Al Qur’an. Apalagi waktu Al Qur’an turun dengan suatu tragedi tertentu makin memberi pemahaman yang baik terhadap sahabat-sahabat Nabi
Satu-satunya Kitab Al Qur’an yang menjadi panutan terbaik
Diakui bahwa Al Qur’an benar-benar berasal dari Tuhan yang Maha Kuasa penuh lagi Maha Rahim, sehingga waktu Al Qur’an turun berangsur-angsur dalam kurun waktu lebih dari 22 tahun ( 22 tahun 2 bulan 22 hari )., kemudian menjadi kitab hidayah yang penuh untaian kata dan makna indah dalam masing-masing ayatnya kian menguatkan Al Qur’an sebagai Kalam Ilahi terbaik, Zat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.
Mendasari pesan yang tersirat Nuzul Alquran diatas menjadi insan berlomba-lomba dalam mencari kebaikan. Seperti halnya kesepakatan yang tertulis dalam QS Al – A’raaf (7 :96) “Jika penduduk negeri-negeri beriman dan selalu taat, pastilah Kami akan memberi limpahan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka akan Kami siksa mereka akan perbuatannya.
Moment luar biasa dengan adanya pesan yang tersirat Nuzul dari Alquran mendorong perilaku umat lebih mengamalkan dengan baik. Kewajiban dan perilaku umat terhadap A Qur’an yaitu sebagai berikut :
Dapat mempelajari cara membacanya dengan baik dan benar
Adanya pahala yang berlipat jikalau mau mendalami membaca Al Quran
Mendengarkan dan memahami setiap arti ataupun makna yang tersirat
Lebih menghayati perihal isi Al Qur’an dalam lebih mendekatkan diri kepada Tuhan sang Maha Pencipta
Demikian Hikmah Sejarah Peringatan Malam Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan biar Al Quran selalu menjadi tuntunan dan pedoman hidup kita
0 Response to "Hikmah Sejarah Peringatan Malam Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan"
Posting Komentar